SAHABAT
PESANTREN
Di pondok pesantren
yang berada di tengah-tengah kota, meski pesantren tersebut berada di tengah
perkotaan yang tentu banyak hingar bingar dunia, pesantren tersebut masih
berdiri dan santri yang bertempat di pesantren sekitar 2.500 santri.
Annisa, lebih
lengkapnya Anna Althafunnisa ia adalah putri dari kiyai pengasuh pesantren
tersebut dia baik, cantik, pintar pantas saja kaum adam banyak yang
mengaguminya. Selain Annisa yang terkenal akan kepintarannya adalah sahabat
dari Annisa itu sendiri yaitu Aisyah dia berasal dari desa yang ingin menuntut
ilmu di pesantren, kurang lebih 5 tahun berada di pesantren ini. Selain pintar,
baik dia juga punya kebiasaan berkarya dan pandai mengolah kata.
Suatu ketika ketika Annisa
dan aisyah berjalan menikmati pemandangan pondok pesantren ada dua santri yang
menghampiri mereka.
“Neng Annisa dicari
sama pak kiyai.”(Neng adalah sebutan untuk putri kiyai )
“Oh.... iya makasih
ukhti.”
“Ayo Ais aku dicari
sama abah”.
“Iya.”
Setelah itu, Annisa
bertemu dengan abahnya dan menanyakan.
“Ada apa bah, kok
kelihatannya penting.?”
“Annisa putriku, kini
tiba saatnya kamu melanjutkan pendidikanmu yang lebih tinggi.”
“Maksud abah.? Abah
udah izinin Annisa buat pergi kuliah ke kairo.”
Abah menganggukan kepala,
Annisa senang akhirnya impiannya untuk kuliah di kairo terwujud.
(Di kamar)
Annisa bahagia tapi
dalam kebahagiaan Annisa terselip kesedihan dia sedih karna dia berpisah dari
seorang santri yang selama ini Annisa kagumi, tidak ada seorang pun yang tau bahkan
abah dan uminya pun tak tau kalau annisa mengagumi pria tersebut ataupun
sahabat dekatnya. Santri tersebut adalah kepercayaan abah dan uminya dia adalah
santri yang taat dan ta’dim dengan gurunya. Pantas saja Annisa mengaguminya.
Namanya adalah Faruq lebih lengkapnya Al- Faruq ahmad. Annisa juga tau bahwa
faruq pun mengagumi Annisa. Mereka saling suka tapi hanya mereka (Faruq dan
Annisa) dan ALLAH yang tau. Mereka tidak pernah bertemu kalaupun bertemu hanya
sekilas, jika faruq dipanggil abah untuk menjalankan amanah dari abah atau uminya.
“Assalmmualaikum,
Annisa.”
“Waalaikumsalam,
masuklah.”
“Aisyah kebetulan kamu
datang di waktu yang tepat.”
“Ada apa Annisa, kok
kelihatnnya ada sesuatu yang pengen kamu sampaikan.” (tanya aisyah dengan
penasaran.)
“Gini Aisyah aku
sekarang bahagia banget karena bentar lagi yang aku impikan insyaallah bakal
terwujud dengan izinnya abah dan umi, aku bakal
kuliah ke kairo, tapi disisi lain
aku masih berat buat ninggalin pesantren ini.”
“Kenapa?? Nggak tega
ninggalin abah atau umi kamu.”
“Nggak itu Aisyah, jujur
aku mengagumi salah satu santri di pesantren ini dia baik, sopan, ramah, pintar.”
“Siapa?”
“Emb....Udah kamu ngak perlu
tau kelak kamu pasti tau sendiri, kalau memang dia di takdirkan berjodoh
denganku.”
“Apa kamu yakin
mencintai orang itu.”
“Aku yakin aisyah, baru
kali ini aku merasakan nikmat cinta yang allah berikan untukku.”
“Apa abah atau umi kamu
tau.?”
Annisa hanya
menggelengkan kepala.
“ Lho.. kalau abah dan
umi kamu ngak mengetahuinnya lantas apakah kamu yakin andaikan suatu saat nanti
kamu berjodoh dengannya abah dan umi kamu bisa merestui hubungan kalian.?”
“Aku yakin abah sama
umi merestui hubungan kami, orang yang aku kagumi adalah seseorang dari
kepercayaan abah dan umi. Udahlah aisyah suatu saat nanti aku pasti akan
memberi tau abah sama umi tapi tunggu waktu yang tepat.”
“Apakah seseorang yang
kamu kagumi itu tau kalau kamu mengamuminya.”
“Ya insyallah dia tau,
dia juga mengagumiku lewat selembar surat yang pernah dia berikan untukku.”
“Hemb...syukurlah,
yaudah aku bantu beresin ini, oh ngomong-ngomong kapan kamu berangkat ke
kairo?”
“Lusa insyallah.”
“Alhamdulillah semoga
sukses ya di sana jangan lupa kabarin aku, aku pasti merasa kesepian secara
yang paling dekat sama aku kamu, yah tapi gimana lagi.”
“Udah sabar aisyah.”
Keesokan harinya kabar
akan keberangkatan Annisa terdengar ketelinga Faruq, Faruq sedih dia ingin
bicara sama Annisa tapi karena larangan dalam agama Faruq hanya menulis isi hatinya
di selembaran kertas.
“ Assalamualaikum.wr.wb
Salam
Anna althafunnisa permata
surga, aku dengar nanti kamu akan pergi ke kairo. Jujur saat pertama aku
mendengarnya aku kaget aku sedih karena permata yang selama ini aku kagumi akan
pergi, tapi itu juga demi kebaikan kamu untuk mencari ilmu, karena allah pun
memerintahkan hambanya untuk menuntut
ilmu. Jaga dirimu baik-baik disana ya, ingat diriku menantimu disini
insyallah.”
Al-Faruq ahmad
Kemudian surat itu
dititipkan oleh santri dan akhirnya nyampai ke tangan Annisa. Annisa membuka
surat itu di dalam kamar air mata Annisa mulai membasahi pipi Annisa sebenarnya
Annisa juga berat berpisah dengan Faruq tapi Annisa tidak bisa menolak jika
impiannya sudah ada di depan mata.
Tok tok tok......(suara
ketukan pintu).
Suara ketukan pintu
membuat Annisa tersadar dari kesedihannya lantas Annisa menghapus air mata yang
sempat menetes keika membaca surat dari Faruq.
“Annisa, sudah siap nak
buat berangkat?”
“Iya umi, bismillahirrahnirrohim.”
Akhirnya annisa
berangkat dari pesantren diantar abah umi dan aisyah sementara Faruq
hanya melihat Annisa
dari kejauhan.
“selamat jalan Annisa,
jaga dirimu disana, aku merindukanmu.”
***
4
tahun kemudian........
Kring...kring....kring
Terdengar suara
handphone berdering Annisa membuka hpnya satu pesan diterima Aisyah.Annisa lalu
membuka dan membaca pesan dari Aisyah
“salam rindu wahai
sahabatku.
Gimana keadaanmu aku
berharap baik-baik saja, aku hanya ingin memberi kabar bahagia untukmu bulan
depan aku akan menikah acara pernikahan tersebut akan dilaksanakan di pesantren
aku harap kamu bisa datang.”
Annisa langsung
membalas pesan dari Aisyah.
“waalaikumsalam
sahabatku,
Alhamdulillah aku
baik,, aku bersyukur sebentar lagi kamu akan menikah aku insyallah pasti datang
doakan saja semoga aku bisa menghadiri acara tersebut, tapi ngomong-ngomong
kenapa acaranya kok diadain dipesantren.?”
Pesan tersebut lalu
dikirim ke Aisyah. Kring.....kring....kring....
Satu pesan diterima
Aisyah
“iyha sahabatku pak
kiyai menyuruh kami menikah di pesantren ini karena calon suamiku adalah salah
seorang dari kepercayaan pak kiyai, pasti kamu penasaran siapa dia aku ngak
kasih tau kamu biar ini jadi surpice buat
kamu.”
***
satu
bulan kemudian.....
lusa nanti adalah
pernikahan Aisyah, Annisa bersiap untuk pulang untuk mengahdiri acara
pernikahan sahabatnya sekalian Annisa sudah kangen sama abah umi dan seseorang
yang bernama Faruq.
Setibanya di pesantren
semua sudah siap acara pernikahan bentar lagi dimulai. Dan mulai terdengar ijab
qobul atas nama Al-faruq ahmad Annisa kaget langkah kaki Annisa terhenti annisa
berpikir mungkin ada santri yang namanya sama dengan faruq tapi dalam hati
Annisa sudah cemas dan bingung. Pandangan Annisa tertuju pada pria yang berada
di hadapan abahnya nggak salah lagi dia adalah faruq orang yang selama ini
Annisa suka, Annisa perlahan melangkahkan kaki dengan air mata yang menetes
dipipi seketika itu ijab qobul berhenti, Aisyah yang melihat Annisa menangis
bingung Aisyah lalu menghampiri Annisa.
“Wahai sabahabatku
kenapa kau menangis??”(tanya Aisyah yang kebingungan)
Tetapi Annisa tak
menjawab pertanyaan dari Aisyah langkah kakinya terhenti didepan abahnya. Abah
dan umi serta faruq berdiri.
“Kenapa nak.?” Tanya
abah dengan perasaan cemas.
Faruq menoleh
kebelakang lalu menatap Annisa Faruq tak tega melihat Annisa menangis.
“Annisa...” suara Faruq
terdengar.
“Faruq.... selamat ya
atas pernikahan ini, aku bertahun tahun menantimu, aku di kairo selalu
terbayang akan pesanmu yang kau sampaikan lewat lembaran surat itu kamu akan
menantiku sepulang aku dari kairo tapi,,,,”(Annisa sudah nggak kuat untuk
nglanjutin kata-katanya).
Semua kaget dengan
omongan Annisa teruama abah umi dan Aisyah, Aisyah mulai meneteskan air mata
dan berfikir bahwa seseorang yang di
kagumi Annisa selama ini adalah Faruq orang yang dicintai Annisa adalah faruq,
Faruq seseorang yang satu langkah lagi akan menjadi suami syah Aisyah.
“Annisa aku bisa
jelasin semua ini.” kata faruq dengan tatapan penuh cinta sayang untuk Annisa.
“nggak ada yang perlu
di jelasin lagi faruq, abah lanjutin aja ijab qobulnya.”
Annisa langsung pergi
meninggalkan orang-orang yang ada disana tapi langkah Annisa terhenti ketika
Faruq bicara
“Annisa aku sayang aku
cinta sama kamu, aku nggak tau masihkah ada kepercayaanmu untukku aku nggak
peduli jujur aku masih sanggup menantimu bertahun tahun sampai kamu siap untuk
jadi istriku sepuluh tahun menantimu aku sanggup Annisa tapi, aku nggak bisa menolak saat abah yai bilang ke aku, aku dijodohkan
sama abah yai dengan Aisyah aku ngak bisa menolak jujur awalnya berat banget
buat bilang iya dengan pernikahan ini tapi demi ta’dimku sama guruku aku siap
apapun itu meskipun dengan perasaanku.”
Langkah annisa terhenti
air mata Annisa tak henti mengalir ternyata selama ini faruq mencintainya tapi karena ke ta’dimannya sama
abah sebagai guru dia rela korban perasaannya.
Abah lalu menghampiri
Annisa. ” Annisa anakku kenapa selama ini kamu nggak cerita sama abah dan umi
kalau kamu mencintai Faruq abah sama umi ngak tau abah sama umi berfikir kalau
faruq suka sama aisyah karena abah lihat kalau aisyah bersamamu faruq melihat
kalian abah sama umi berfikir Faruq lihat aisyah, maafin abah sayang.”
“ngak perlu abah minta
maaf sama Annisa, lanjutin aja pernikahannya bah aku rela kok.”
Tiba-tiba terdengar
suara Aisyah, Aisyah mengahampiriku,
“Annisa sahabatku
maafin aku selama ini aku ngak tau kalau orang yang kamu cinta adalah faruq, aku
merasakan kalau Faruq ngak mencintaiku aku yakin faruq hanya mencintaimu ,
Annisa sahabatku aku serahkan Faruq calon suamiku untukmu meskipun sekarang aku
mulai ada rasa sama faruq tapi aku ngak yakin kalau faruq punya rasa sama aku
meski kami sudah menikah bertahun tahun.”
“Nggak Aisyah, aku
yakin lama kelamaan Faruq pasti mengerti dan aku yakin Faruq akan mencintaimu,
lanjutin aja pernikahanmu.”
Aisyah mengahampiri
Faruq dengan menggandeng Annisa,
“Faruq aku serahkan
sahabatku Annisa untuk menggantikanku sebagai calon istrimu menikahlah
bahagialah aku bahagia kalau kalian bahagia jaga sahabatku sayangi dia lindungi
dia.”
Annisa melihat abahnya
abah menganggukan kepala dan seketika itu kesedihan berganti menjadi
kebahagiaan akhirnya Faruq dan Annisa menjadi suami istri yang sah dengan
keluarga yang sakinal mawaddah dan warrahmah.
~bersambung~
maaf ya cuma ini dulu jangan lupa lihat post post admin lagi